Pantai Tirto Samudro atau yang dikenal oleh masyarakat umum dengan
sebutan Pantai Bandengan terletak 7 km sebelah utara dari pusat kota.
Pantai yang airnya jernih dan berpasir putih ini sangat cocok untuk
lokasi mandi . tak jarang para wisatawan yang datang ke obyek ini
sengaja melakukan mandi laut. Umumnya mereka anak-anak, remaja dan para
wisatawan manca Negara. Biasanya saat yang paling disukai adalah pada
waktu pagi hari dan di saat sore menjelang senja dimana akan tampak
panorama sunset yang memukau.
Di lokasi ini pula kita dapat bersantai ria dan duduk duduk di atas
shelter sambil menikmati semilir angin pantai serta udara yang masih
alami (tanpa polusi). Kawasan obyek wisata yang lahannya cukup luas (+
16 hektar) dan sebagian besar ditumbuhi rerimbunan pohon-pohon pandan
ini memang cocok untuk kegiatan remaja seperti berkemah, volley pantai,
sepeda santai atau kegiatan-kegiatan serupa lainnya. Selain itu pula di
dalam area obyek wisata ini sering digunakan sebagai ajang moto cross
dan festival layang-layang baik regional, nasional maupun internasional.
Obyek wisata ini dapat di jangkau dengan mudah oleh kendaraaan umum,
sebab sudah tersedia prasarana jalan beraspal yang cukup memadai dan ada
angkutan kota yang langsung menuju lokasi. Apalagi sekarang sudah
dibangun jalan tembus melalui kompleks stadion Gelora Bumi Kartini
sehingga jarak tempuhnya semakin dekat.
Selain menikmati keindahan pantai, pengunjung dapat beraktivitas di laut
dengan bermain jetski, banana boat, kano, dan berenang memakai ban,
atau naik kapal wisata berkapasitas 30 orang berkeliling di laut Jawa
atau menuju Pulau Panjang. Aktivitas di tepi pantai diantaranya membuat
istana pasir dan berpetualang dengan kendaraan ATV. Bagi pengunjung yang
ingin menjelajahi kawasan Obyek Wisata Pantai Bandengan dapat
berkeliling dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kereta wisata.
Setelah lelah beraktivitas, pengunjung dapat menikmati makanan khas
pantai yaitu makanan laut berbahan baku ikan, udang, cumi-cumi, kerang,
dan kepiting / rajungan, termasuk masakan khas Jepara yaitu "Pindang
Serani". Semua masakan tersebut dapat dijumpai di rumah makan yang ada
di dalam obyek wisata maupun di sekitar kota Jepara, termasuk menu
pelengkap lainnya berupa makanan dan minuman ringan.
Menurut catatan sejarah, pantai Bandengan ternyata masih terkait erat
dengan kehidupan Pahlawan Nasional yang juga tokoh emansipasi wanita
yaitu RA Kartini. Pantai ini menyimpan banyak kenangan manis buat putri
Adipati Jepara kala itu. Gadis yang lincah dengan pangilan TRINIL ini
semasa kecilnya sering sekali berwisata ke pantai ini bersama Bangsawan
Hindia Belanda yaitu Ny. Ovink Soer (Isteri asisten residen) bersama
suaminya. Pada saat liburan pertama menjelang kenaikan kelas, mereka
selalu mengajak RA Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah
untuk menikmati keindahan suasana pantai. Kartini dan kedua adiknya
mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran menghindari
ombak yang menggapai kaki mereka. Kepada Kartini ditanyakan apa nama
pantai tersebut. Di jawab dengan singkat �Pantai Bandengan� kemudian Ny.
Ovink Soer mengatakan di Holland pun ada pantai yang hampir sama dengan
Pantai Bandengan, hanya ada sedikit perbedaan bahwa airnya dingin
namanya SCHEVENINGEN. Secara spontan Kartini menyela ��..kalau begitu
kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan �KLEIN SCHEVENINGEN�.
Berawal dari hal di atas, maka sampai sekarang Pantai Bandengan terkenal
dengan sebutan KLEIN SCHEVENINGEN (bahasa Belanda : KLEIN berarti
pantai dan SCHEVENINGEN yaitu nama pantai di negeri Belanda).
Menjelang dewasa, RA Kartini sering datang ke pantai ini untuk merenung
dan mencari inspirasi. Dalam keluh kesahnya yang sering disampaikan
lewat surat kepada temannya, Stella di negeri Belanda, Kartini kerap
kali menceritakan indahnya Pantai Bandengan ini. Selain itu Pantai
Bandengan merupakan tempat yang pernah mengukir sejarah perjalanan
cita-cita RA Kartini. Di sini RA Kartini dan Mr. Abendanon pernah
bertemu untuk mengadakan pembicaraan empat mata berkaitan dengan
permohonannya untuk belajar ke negeri Belanda, meskipun akhirnya secara
resmi permohonannya kepada pemerintah Hindia Belanda ditarik kembali dan
biaya yang sudah disediakan untuk RA Kartini diberikan kepada pemuda
asal Sumatera yaitu Agus Salim (KH. Agus Salim alm.).
Sementara itu dikisahkan bahwa obyek wisata Pantai Bandengan memiliki
keterkaitan dengan legenda asal usul Kepulauan Karimunjawa. Dalam
legenda disebutkan bahwa karena terdorong rasa prihatin akan perilaku
anaknya yang nakal/bandel, maka Sunan Muria memerintahkan puteranya
yaitu Amir Hasan pergi ke utara menuju sebuah pulau yang nampak
�kremun-kremun� dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini dengan tujuan
untuk memperdalam sekaligus mengembangkan ilmu agama. Kelak pulau yang
dituju itu dinamakan Pulau Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah
Amir Hasan di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan bandeng.
Sampai sekarang tempat ini dinamakan Desa Bandengan dan pantai yang
terletak di desa itu disebut pula Pantai Bandengan.
Sewa kano :
kecil ( Kapasitas 1 0rang ) Rp. 10.000 Max 2 Jam
Besar ( Kapasitas 3 orang ) Rp. 20.000 Max 2 Jam
Sewa Jetski ( Kapasitas 2 orang ) Rp. 120.000 / 15 Menit
Banana boat Rp. 30.000/orang
Kecil ( Kapasitas 5 orang)
Besar (Kapasitas 10 orang )
ATV Mini Rp. 20.000 / 30 Menit
Kereta wisata : Rp 3.000
Perahu wisata Pulau panjang : Rp 10.000
Berdasarkan peraturan daerah Kab.Jepara tentang retribusi tempat rekreasi tanggal 30 Desember 2010 :PENGUNJUNG
Senin s/d Jum'at :
Anak :Rp 2.000,-
Dewasa :Rp 3.000,-
Sabtu s/d Minggu&Hari libur :
Anak :Rp 3.000,-
Dewasa :Rp 5.000,-
KENDARAAN
Sepeda motor : Rp 1.000,-( Titipan sepeda motor :Rp 3.000)
Sedan/Jeep/dan sejenisnya :Rp 2.500,-
Mini bus : Rp 5.000,-
Bus besar / Truk : Rp 10.000,-